Suatu Hari Di Rumah Rasulullah- Canda Rasulullah dan Tidur Nabi SAW

   
canda Rasulullah SAW dan tidur Rasulullah SAW
Nabi SAW pemimpin umat selalu di sibukkan dengan urusan umatnya, pasukannya, para panaglimanya, keluarganya, suatu kali di sibukkan dengan wahyu, di lain kali dengan ibadah, dan masih banyak lagi kesibukan lainnya. Itu semua adalah pekerjaan agung yang mengakibatkan seseorang tidak mampu memenuhi semua tuntutan hidup, akan tetapi Rasulullah SAW menunaikan hak bagi semua orang, tidak melebihkan salah satu dan mengurangi dari yang lain, dan melebihkan satu sisi dan mengurangi sisi yang lain,  walaupun beliau memiliki banyak kesibukan, namun beliau memberikan tempat bagi anak-anak di hatinya, bercanda dengan anak kecil, mendekat ke hati mereka, dan memberikan kegembiraan kepada mereka seperti beliau terkadang bercanda dengan orang-orang tua.

Dari Abu Hurairah r.a beliau berkata:
"Mereka (para sahabat) berkata kepada beliau, wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau bercanda dengan kami. Beliau  berkata: ya, akan tetapi aku tidak berbicara kecuali yang benar" (HR. Ahmad)

Di antara canda beliau adalah yang di riwayatkan oleh Anas bin Malik berkata: "Sesungguhnya Nabi SAW berkata kepadanya: ya dzal udzunain. (wahai yang memiliki dua telinga) (HR. Abu Daud)

    Dari Anas r.a berkata: Ummu Sulaim mempunyai anak yang biasa di panggil Abu Umair, Nabi SAW biasa bercanda dengannya jika datang, suatu hari Nabi SAW datang men-candainya, ternyata beliau mendapatinya sedang beredih, maka beliau berkata: " mengapa aku mendapati Abu Umair sedang bersedih?" mereka berkata: wahai Rasulullah , burung kecilnya yang menjadi teman bermainnya telah mati, maka beliau memanggilnya:

    "wahai Abu Umair, apa yang buat oleh nughair? (burung kecil)" (Muttafaqun alaih)

    Rasulullah SAW juga bercanda dengan orang dewasa, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a berkata:

    "Ada seorang badui yang bernama zahir bin Haram, dan Nabi SAW suka kepadanya, ia berwajah buruk, suatu hari Rasulullah SAW datang dan mendapatinya sedang menjual barang, lalu Nabi SAW memeluknya dari belakang, dan ia tidak melihatnya, maka ia berkata: lepaskan !, siapa ini ? Lalu ia menoleh, maka ia tahu bahwa yang memeluknya adalah Nabi SAW, setelah ia tahu, maka ia tetap menempelkan punggungnya ke dada Nabi SAW, lalu Nabi SAW berkata: "siapa yang ingin membeli budak ?" Zahir berkata: wahai Rasulullah, saya tidak akan laku, maka Nabi SAW berkata: akan tetapi engkau di sisi Allah mahal" (HR. Ahmad)
    Ini merupakan akhlak mulia dari orang yang mulia yaitu Nabi SAW.

    Walaupun Nabi SAW bergaul dengan keluarga dan kaumnya, namun tertawa Nabi SAW terbatas, anda tidak akan melihatnya kecuali senyum, Aisyah r.a berkata:

    "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa keras hingga kelihatan langit-langit mulutnnya, akan tetapi beliau hanya tesenyum" (Muttafaqun alaih)

    Nabi SAW selalu ceria dan bergaul dengan baik, akan tetapi apabila larangan-larangan AllahSWT di langgar, maka wajah beliau memerah, Aisyah r.a berkata: Rasulullah SAW datang dari perjalanan, dan aku elah menuup jendela rumah dengan kain tipis yang ada gambar-gambar patungnya, tatkala Rasulullah SAW melihatnya, beliau langsung menariknya, dan wajahnya merah dan berkata:

    "Wahai Aisyah, orang yang paling berat siksanya di hari kiamat adalah orang yang menyaingi Allah dalam ciptaannya" (Muttafaqun alaih)

    Ini menunjukkan haramnya mema-sang gambar-gambar di rumah, dan lebih haram lagi apabila gambar tersebut di gantungkan di dinding, atau patung yang di pasang di pojok rumah, di rak, maupun di meja, karena hal itu selain mendapat dosa, ia menghalangi penghuninya dari masuknya malaikat rahmat ke rumah tersebut.


TIDUR NABI SAW

    Dari Ubai bin Ka'ab bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: apabila salah seorang dari kalian pergi ke tempat tidurnya, maka hendaklah mengambil ujung bajunya dan hendaklah mengibaskannya ke kasur-nya, dan apabila hendak berbaring, maka hendaklah berbaring ke sisi kanannya, dan hendaklah membaca:

    "Maha suci Engkau wahai Tuhanku, dengan nama-Mu aku meletakkan lambungku, dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya, jika engkau akan mencabut nyawaku maka mapunilah, dan jika idak maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih" 
    
    Di antara tuntunan beliau bagi setiap muslim dan muslimah:

    "jika engkau akan tidur, maka berwudhu'lah sebagaimana engkau wudhu untuk shalat kemudian berba-ringlah pada sisi kananmu" (Muttafaqun alaih)

    Dari Aisyah r.a berkata :

    "Apabila Rasulullah SAW pergi ke tempat tidurnya setiap malam, beliaumengumpulkan kedua tangannya, lalu meniup padanya dan membacakan padanya: surat al Ikhlas, surat al Falaq, dan surat An naas, kemudian mengusapkannya ke badannya mulai dari kepala dan wajahnya, dan badan sebelah depan, beliau melakukannya tiga kali" (HR. Bukhari)

    Dari Anas bin Malik: bahwasannya Raulullah SAW apabila pergi ke tempat tidurnya membaca:

    "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, memberi kami minum dan memberi kami tempat bernaung" (HR. Muslim)

    Berapa banyak orang yang tidak berkecukupan dan idak mempunyai tempat berteduh.

    Dari Abi Qatadah:

    "Baahwasannya Nabi SAW apabila singgah waktu malam untuk istirahat, beliau berbaring pada sisi kanannya, dan apabila singgah untuk beristirahat menjelang subuh, beliau memasang lengannya dan meletakkan  kepalanya di tapak tangannya" (HR. Muslim)

    Oleh karena Allah SW telah melimpahkan ni'matnya kepada kita, perhatikanlah kasur penghulu para nabi, penutup para nabi, dan makhluk Allah yang paling mulia, sebaik-baik orang yang memijakkan kakinya di bumi.

    Dari Aisyah r.a berkata :

    "kasur Rasulullah SAW yang di pakai beliau tidur hanyalah terbuat dari kulit yang berisi sabut" 
(HR. Muslim)

    Ada beberapa orang sahabat yang masuk menemui Rasulullah SAW, lalu Umar juga masuk, Rasulullah SAW berubah posisi sehingga punggung beliau terlihat, dimana terlihat oleh Umar bekas tikar dari daun kurma yang membekas di punggung Rasulullah SAW, Umar pun menagngis, maka Rasulullah SAW berkata padanya: "mengapa engkau menangis wahai Umar?" ia menjawab : demi Allah, engkau lebih mulia di sisi Allah dari Kisra dan Kaisar, sedangkan keduanya bergelimang dunia, dan engkau Rasulullah seperti yang telah saya lihat! Maka Nabi SAW bersabda:

    "Tidakkah engkau mau kalau mereka memiliki dunia dan kita memiliki akhirat? Umar berkata : benar,

0 Response to "Suatu Hari Di Rumah Rasulullah- Canda Rasulullah dan Tidur Nabi SAW"

Post a Comment