Mukadimah
"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Surat 58. AL MUJAADILAH - Ayat 11)
"Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Pengampun." (Surat 35. FATHIR - Ayat 28)
Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka
Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)
Barang siapa memberikan petunjuk kebaikan, maka
baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh
orang yang mengikutinya, dan tidak berkurang sedikitpun hal itu dari ganjaran orang
tersebut. (HR. Muslim)
Jika manusia telah meninggal maka putuslah
amalnya kecuali tiga macam:
1. Sedekah jariyah (yang tahan lama).
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak shaleh (berakhlak baik) yang mendo'akan kedua
orang tuanya. (HR. Muslim
Pengertian Hadits
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan
ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam
agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini,
kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al- Qur'an.
Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering
dijadikan referensi hadits- haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari,
Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i,
dan Imam Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di
bawah ini.
* Hadits yang dilihat dari banyak
sedikitnya perawi
Hadits Mutawatir
Hadits Ahad
Hadits Shahih
Hadits Hasan
Hadits Dha'if
* Menurut Macam Periwayatannya
Hadits yang bersambung sanadnya (hadits Marfu' atau
Maushul)
Hadits yang terputus sanadnya
ƒ Hadits Mu'allaq
ƒ Hadits Mursal
ƒ Hadits Mudallas
ƒ Hadits Munqathi
ƒ Hadits Mu'dhol
* Hadits-hadits dha'if disebabkan oleh
cacat perawi
Hadits Maudhu'
Hadits Matruk
Hadits Mungkar
Hadits Mu'allal
Hadits Mudhthorib
Hadits Maqlub
Hadits Munqalib
Hadits Mudraj
Hadits Syadz
* Beberapa pengertian dalam ilmu
hadits
* Beberapa kitab hadits yang masyhur /
populer
I. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya Perawi
I.A. Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari
beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai
hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari
sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits bisa dikatakan
sebagai hadits Mutawatir:
1. Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat
dicapai oleh panca indera.
2. Orang yang menceritakannya harus
sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta.
Sifatnya Qath'iy.
3. Pemberita-pemberita itu terdapat pada
semua generasi yang sama.
I.B. Hadits Ahad
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih
tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya
adalah "zhonniy". Sebelumnya para ulama membagi hadits Ahad
menjadi dua macam, yakni hadits Shahih dan hadits Dha'if. Namun Imam At Turmudzy kemudian membagi
hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:
I.B.1. Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah, hadits shahih ialah
hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi
dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan
hadits lain yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits
Shahih itu memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
1. Kandungan isinya tidak bertentangan
dengan Al-Qur'an.
2. Harus bersambung sanadnya
3. Diriwayatkan oleh orang / perawi yang
adil.
4. Diriwayatkan oleh orang yang dhobit
(kuat ingatannya)
5. Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits
lain yang lebih shahih)
6. Tidak cacat walaupun tersembunyi.
I.B.2. Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan
dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.
I.B.3. Hadits Dha'if
Ialah hadits yang tidak bersambung sanadnya dan
diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.
II. Menurut Macam Periwayatannya
II.A. Hadits yang bersambung sanadnya
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga
Nabi Muhammad SAW. Hadits ini disebut hadits Marfu' atau Maushul.
II.B. Hadits yang terputus sanadnya
II.B.1. Hadits Mu'allaq
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits
yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya,
yang berarti termasuk hadits dha'if.
II.B.2. Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang dikirim yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh para tabi'in dari
Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima
hadits itu.
II.B.3. Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya.
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan
seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada,
baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadits Mudallas ini ialah
hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya.
II.B.4. Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur
atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi'in.
II.B.5. Hadits Mu'dhol
Disebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh para tabi'it dan tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat
tanpa menyebutkan tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu
dinilai dari ciri hadits Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits
dha'if.
III. Hadits-hadits dha'if disebabkan oleh cacat perawi
III.A. Hadits Maudhu'
Yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya
terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadits itu
adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.
III.B. Hadits Matruk
Yang berarti hadits yang ditinggalkan, yaitu hadits yang
hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh
berdusta.
III.C. Hadits Mungkar
Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan
oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang
diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur.
III.D. Hadits Mu'allal
Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang
didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani
bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki
ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits
Ma'lul (yang dicacati) atau disebut juga hadits Mu'tal (hadits sakit atau
cacat).
III.E. Hadits Mudhthorib
Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau
tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan.
III.F. Hadits Maqlub
Artinya hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau
sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).
III.G. Hadits Munqalib
Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga
pengertiannya berubah.
III.H. Hadits Mudraj
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang
didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari
perawi sendiri atau lainnya.
III.I. Hadits Syadz
Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadits lain yang
diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Demikian menurut
sebagian ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang dihapal ulama hadits. Sedang
yang banyak dihapal ulama hadits disebut juga hadits Mahfudz.
IV. Beberapa pengertian (istilah) dalam ilmu
hadits
IV.A. Muttafaq 'Alaih
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari
sumber sahabat yang sama, atau dikenal juga dengan Hadits Bukhari -
Muslim.
IV.B. As Sab'ah
As Sab'ah berarti tujuh perawi, yaitu:
1. Imam Ahmad
2. Imam Bukhari
3. Imam Muslim
4. Imam Abu Daud
5. Imam Tirmidzi
6. Imam Nasa'i
7. Imam Ibnu Majah
IV.C. As Sittah
Yaitu enam perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali
Imam Ahmad bin Hanbal.
IV.D. Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam
Bukhari dan Imam
Muslim.
IV.E. Al Arba'ah
Yaitu empat perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali
Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim.
IV.F. Ats tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam
Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah.
IV.G. Perawi
Yaitu orang yang meriwayatkan hadits.
IV.H. Sanad
Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi
Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits
itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan)
hadits. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. Pada
dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadits itu adalah perawi
juga.
IV.I. Matan
Matan ialah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa
perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa
taqrirnya.
V. Beberapa kitab hadits yang masyhur /
populer
1. Shahih Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Riyadhus Shalihin
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/hadits
0 Response to "Pengertian Hadits dan Macam-macamnya"
Post a Comment