tangisan dan tawadhu' nya nabi Muhammad SAW

  
tangisan dan tawadhu' nabi Muhammad SAW
  Banyak orang laki-laki dan wanita yang menagis, akan tetapi bagaimana mereka menangis dan untuk siapa? Nabi SAW menangis padahal dunia ada di tangannya kalau seandainya beliau mau, dan syurga ada di depannya, dan beliau ada di tingkat yang tertinggi, ya, beliau menangis akan tetapi tangis beliau adalah tangisnya orang yang beribadah, beliau menangis ketika bermunajat kepada tuhannya diwaktu shalat dan ketika mendengar Al Qur'an, hal itu tidak lain karena kelembutan hatinya, dan kebersihan batin, dan mengenal keagungan Allah azza wajalla, serta takut kepadanya.

    Dari Mutharrif dari bapaknya berkata :

    "aku datang kepada Rasulullah SAW di waktu beliau sedang shalat, di dada beliau bersuara gemuruh seperti bunyi panci yang sedang mendidih karena menangis" (HR. Abu Daud)

    Dari Abdullah bin Mas'ud r.a berkata: Rasulullah SAW kepada padaku: " bacakanlah Al Qur'an untukku, aku berkata: wahai Rasulullah baaimana aku membacakan unukmu sedangkan ia di turunkan padamu? Beliau berkata: aku senang mendengarnya dari orang lain. Maka aku membaca surat An Nisa' hingga sampai:

    "dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mere-ka itu (sebagai umatmu) 
(QS. An Nisa' : 41)

    Maka aku melihat kedua mata Nabi SAW berlinang" (HR. Bukhari)

    Dan perhatikan beberapa helai rambut putih yang nampak di kepala Rasulullah SAW dan sekitar delapan belas helai di jenggot beliau yang mulia. pasang telinga baik-baikuntuk mendengar dari lisan beliau sebab beberapa helai rambut tersebut memutih:

    Abu Bakar berkata: wahai Rasulullah, engkau telah beruban! Nabi SAW berkata: yang menjadikan aku beruban adalah surat Huud, Al Waqi'ah, Al Mursalat, Amma yatasaa'alun, dan idzas syamsu kuwirat" (HR. Tirmidzi)


Tawadhu' Nabi SAW

    Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik akhlaknya, dan paling sempurna kedudukannya, akhlak beliau adalah Al Qur'an seagaimana di katakan oleh Aisyah r.a :

    "akhlak beliau adalah Al Qur'an" (HR. Muslim)

    Dari Rasullullah SAW bersabda:

    "sungguh aku diutus untuk menyempurnakan akhlak" (HR. Ahmad)

    Di antara kerendahan hati beliau adalah beliau tidak suka di puji berlebihan.

    Dari Umar bin Khattab r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda :

    "janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku seperti orang-orang nasrani berlebihan dalam memuji Isa bin maryam, sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakana: Hamba Allah dan rasul-Nya" (HR. Abu Daud)

    Dari Anas r.a bahwasannya ada orang-orang yang berkata: "wahai Rasulullah ! wahai orang terbaik kami, tuan kami dan putra tuan kami, maka Rasulullah SAW berkata: wahai manusia ! katakanlah yang biasa kalian katakan, janganlah kalian tergoda oleh setan, aku adalah Muhammad, hamba Allah dan rasul-Nya, aku tidak suka kalian mengangkatku di atas kedudukan yang diberikan oleh Allah kepadaku" 
(HR. An Nasa'i)

Sebagian orang berlebihan terhadap Nabi SAW, ia berkeyakinan bahwa Nabi SAW mengetahui yang ghaib, atau beliau bisa memberi manfaat dan bahaya, memenuhi berbagai kebutuhan orang, dan menyembuhkan orang sakit. Allah SWT telah menafikan semua itu. 

    "Katakanlah : "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat keajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan" (QS. Al A'raf : 188)

    Nabi SAW adalah sebaik-baik orang di dunia ini, beliau senantiasa khusyu' dan kembali kepada tuhannya, tidak suka pada kesombongan, bahkan beliau orang yang paling rendah hati dan orang yang paling takut kepada tuhannya.

    Dari Anas bin Malik r.a berkata : "Tidak ada orang yang paling dicinta oleh mereka selain Rasulullah SAW apabila mereka melihatnya, mereka tidak berdiri menyambutnya karena mereka tahu bahwa beliau tidak menyukai hal tersebut. (HR. Ahmad)

    Arahkan pandanganmu kepada Nabi umat ini dalam kerendahan hatinya yang sangat mengagumkan, dan akhlak mulia yang sangat tinggi, dimana tawadhu' terhadap seorang wanita miskin, dan memberikan waktu beliau yang cukup padat dengan pekerjaan kepada wanita tersebut.

    Dari Anas bin Malik r.a berkata:

    "seorang wanita datang kepada Nabi SAW dan berkata kepada beliau : aku mempunyai keperluan kepadamu, beliau berkata: duduklah di jalan madinah yang mana saja engkau sukai, aku akan duduk memenuhi kepeluanmu" (HR. Abu Daud)

   Rasulullah SAW adalah orang yang paling tawadhu', dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW bersabda:
"kalau seandainya aku di undang untuk hidangan kaki atau kikil, niscaya aku memenuhi undangan itu, dan kalau aku di beri hadiah kaki atau kikil, niscaya aku menerimanya" (HR. Bukhari)

    Dan bagi orang-orang yang sombong di setiap masa, ada hadits Rasulullah yang bisa menghalangi dan mengancam mereka dari kesombongan. 

    Dari Abdullah bin Mas'ud r.a dari Nabi SAW bersabda : "Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan" (HR. Muslim)

    Kesombongan merupakan jalan menuju neraka, naudzu billah, walaupun hanya sebesar biji dzarrah, perhatikan siksa bagi orang sombong yang menampakan kesombongannya dalam berjalan, bagaimana Allah murka padanya, menimpakan kemarahan dan siksa yang pedih.

    dari Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: "tatkala seseorang berjalan memakai baju kebanggaannya, menyisir rambutnya, berlagak dalam berjalannya, tiba-tiba Allah menenggelamkannya ke dalam perut bumi, dan ia terus tenggelam di bumi hingga hari kiamat" 
(Muttafaqun alaih)
     

0 Response to "tangisan dan tawadhu' nya nabi Muhammad SAW"

Post a Comment