Dai Anas r.a berkata: "datang tiga orang ke rumah Nabi SAW menanyakan tentang ibadah Nabi SAW, setelah mereka diberitahu, seakan-akan mereka menganggap sedikit. Mereka berkata: kami berbeda dengan Nabi SAW, karena beliau telah di ampuni yang lalu dan yang akan datang,. Salah satu dari mereka berkata: aku akan shalat malam selamanya, dan yang lain berkata: aku akan berpuasa selamanya, dan yang satu lagi berkata: aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya. Lalu datang Rasulullah SAW kepada mereka dan berkata: "kalian yang berkata begini dan begitu? Demi Allah aku adalah yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah di antara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan menikahi wanita, barangsiapa yang tidak suka ajaranku, maka dia bukan golonganku"
(Muttafaqun alaih)
Keberanian Dan Kesabaran Rasulullah
Rasulullah mempunyai keberanian yang luar biasa dalam menegakkan agama dan meninggikan kalimat Allah, dan mempergunakan nikmat Allah padanya, pada yang semestinya
Aisyah r.a berkata:
"Rasulullah SAW tidak pernah me-mukul seseorang dengan tangannya sama sekali kecuali jika berjihad di jalan Allah, dan tidak pernah memukul pembantu atu isteri" (HR. Muslim)
Di antara keberanian Rasulullah SAW adalah bahwa beliau berdakwah mengajak kepada agama islam sendirian di hadapan orang-orang kafir Quraisy dan para pemimpin mereka, dan beliau tetap teguh pada agama ini hingga beliau di menangkan oleh Allah,beliau tidak berkata: tidak ada yang membantuku, semua orang me-nentangku, akan tetap beliau bertawakkal dan berserah diri kepada Allah dan tetap berdakwah.
Rasulllah adalah orang yang paling pemberani dan paling kuat tekad dan kesungguhannya. Orang-orang lari sedangkan Rasulullah SAW tetap tegar.
Ketika Nabi SAW beribadah di gua Hira selama beberapa tahun, beliau tidak mendapat gangguan apa-apa, orang-orang Quraisy tidak me-meranginya, dan orang-orang kafir tidak pernah memanahnya dengan satu anak panah pun kecuali ketika nabi terang-terangan menyampaikan tauhid dan wajib hanya menyembah kepada Allah semata, orang-orang kafir heran dan berkata:
"apakah ia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak jadikan satu tuhan? (QS. Sod :83)
Mereka membuat perantara antara mereka dengan Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT:
"kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya" (QS. Az-Zumar: 3)
Sebenarnya mereka mengakui tauhid rububiyah:
"Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi? "Katakanlah: "Allah", dan Sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata" (QS. Saba' :24)
Saudara kaum muslimin, perhatikan kesyirikan yang melanda di berbagai negara islam, baik berdo'a kepada orang-orang mati, bertawassul dengan mereka, bernadzar untuk mereka, takut dan berharap, sehingga putuslah hubungan mereka dengan Allah karena sebab kesyirikan mereka, dan menjadikan orang-orang mati seperti tuhan.
"Sesungguhnya siapa yang menyekutukan Allah maka Allah telah mengharamkan syurga atasnya dan tempat kembalinya adalah neraka"
Dari rumah beliau kita melihat ke gunung yang berada di arah utara: itu adalah gunung uhud tempat peperangan besar dimana di situ nampak keberanian Rasulullah SAW, keteguhan dan kesabarannya terhadap luka yang menimpanya pada peperangan besar tersebut, dimana wajah Rasulullah SAW berdarah dan gigi serinya patah, serta kepalanya terluka.
Sahal bin Saad mengisahkan kepada kita tentang luka Rasulullah SAW, ia berkata: demi Allah, sungguh aku tahu siapa yang mencuci luka Rasulullah SAW, siapa yang menuangkan air, dan dengan apa di obati, ia berkata: Fatimah puteri Rasulullah SAW yang mencuci, dan Ali bin Abi Thalib yang menuangkan air dari bejana, tatkala Fatimah r.a. melihat bahwa air tersebut menjadikan darah yang keluar bertambah deras, ia mengambil sepotong tikar dan membakarnya, lalu menempelkannya ke luka Rasulullah SAW, maka darahnya pun berhenti. Gigi seri beliau patah,wajahnya luka dan baju besi melukai kepalanya. (HR. Muslim)
Abbas bin Abdul mutthalib berkata tentang Rasulullah SAW pada waktu perang hunain: tatkala orang-orang islam mundur, Rasulullah SAW maju mengendarai keledainya ke arah orang-orang kafir, sedang aku memegang tali kendalinya menahannya agar tidak terlalu cepat, Rasulullah SAW berkata waktu itu:
"aku adalah nabi, tidak dusta, aku anak Abdul mutthalib" (HR. Muslim)
Adapun penunggang kuda yang berani, yang namanya cukup terkenal dalam setiap peperangan Ali bin Abi Thalib r.a. beliau berkata tentang Rasulullah SAW: "apabila keadaan sudah memuncak dan kedua pasukan saling berhadapan, kami bertahan di sisi Rasulullah SAW, maka tidak ada orang yang paling dekat kepada musuh di antara kami selain Rasulullah SAW" (HR. Al Baghawi dalam syarh as sunnah, dan lihat shahih Muslim 3/1401)
Kesabaran Rasulullah SAW dalam berdakwah menjadi contoh yang baik, sehingga Allah SWT menegakkan panji agama ini dan kekuasaanya meliputi jazirah arab, negeri syam dan daerah setelah sungai dan hingga tidak ada satu rumah pun kecuali telah dimasuki.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh aku telah ditakut-takuti dalam Allah, tidak ada seorangpun yang ditakut-takuti sepertiku, aku telah di sakiti, tidak seorangpun yang di sakiti sepertiku, dan aku telah mengalami tiga puluh hari tiga puluh malam, aku dan bilal tidak mempunyai sesuatu yang bisa dimakan makhluk hidup kecuali sesuatu yang bisa di simpan di bawah ketiak bilal" (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Walaupun harta berdatangan kepada beliau, dan harta rampasan perang, dan yang diberikan Allah kepadanya, namun Rasulullah SAW tidak mewariskan dinar maupun dirham, beliau hanya mewariskan ilmu, dan ilmu itu merupakan warisan kenabian, barangsiapa yang ingin mendapatkan warisan ini hendaklah mengambilnya.
Dari Aisyah r.a berkata:
"Rasulullah saw tidak meninggalkan dinar, dirham, kambing, unta, dan tidak mewariskan sesuatu"
(HR. Muslim)
0 Response to "Menunaikan Hak, Keberanian Dan Kesabaran Rasulullah | suatu hari di rumah Rasulullah SAW"
Post a Comment